Tanjung Kalian |
Muntok namanya. Namun ada juga yang menyebutnya Mentok. Apakah Anda tahu apa itu Muntok? Mungkin sebagian dari kalian sudah tahu apa itu Muntok. Ya, Muntok adalah sebuah kota yang penuh dengan sejarah. Sebagian besar masyarakat Indonesia pasti tahu sejarah tentang kota Muntok ini. Benar sekali, di kota ini lah Sang Proklamator sekaligus Presiden pertama kita Bung Karno diasingkan oleh kompeni. Tepatnya di Gunung Menumbing yang berada di Kota Muntok ini. Namun, kita sekarang tidak bercerita tentang Gunung Menumbingnya, tapi kali ini kita akan bercerita tentang pantai Tanjung Kalian serta sejarahnya. Penasaran? Mari kita simak sedikit kisah tentang pantai Tanjung Kalian ini.
Mercusuar Tanjng Kalian |
Selain terkenal dengan Gunung Menumbing sebagai tempat pengasingan Presiden pertama kita yaitu Ir. Soekarno, kota Muntok juga terkenal dengan mercusuarnya. Pasti semua mengira mercusuar ini dibangun pada zaman penjajahan Belanda. Untuk sedekar diketahui bahwa bangunan bersejarah itu adalah peninggalan zaman koloni Inggris, bukan zaman koloni Belanda. Mercusuar ini dibangun pada tahun 1862, dengan ketinggian kurang lebih 65 meter. Terdiri dari 18 lantai serta memiliki 117 tangga batu yang berbentuk melingkar didalam menara. Seperti halnya mercusuar lain, mercusuar ini masih berfungsi hingga saat ini yaitu sebagai sarana penyelamat lalu lintas kapal di sekitar Tanjung Kalian pada waktu malam hari. Sinar lampu mercusuar Tanjung Kalian ini masih dapat dilihat jelas di radius 25 mil dari arah jalur kapal yang melintas.
Pelabuhan Muntok |
Sekarang waktunya kita naik keatas. Lho, boleh naik keatas ya? Tentu saja boleh, dari atas mercusuar ini kita bisa melihat pemandangan yang tak kalah menakjubkan. Kita bisa melihat pelabuhan tua kota Muntok yang berada disebelah timur mercusuar ini. Disebelah baratnya akan tertangkap pemandangan Pantai Tanjung Kalian dengan pasir putih sepanjang lebih kurang 5 Km. Jika masih punya nyali, coba naik lagi kebagian atas mercusuar dengan menaiki tangga papan kecil dengan kemiringan 90 derajat. Disana Anda bisa mengabadikan pemandangan yang eksotis untuk dokumen pribadi Anda. Terlebih lagi jika Anda berprofesi atau hobi dibidang fotografi, tentunya tak akan melewati moment indah dari puncak mercusuar ini.
Bangkai Kapal Korps Perawat Australia |
Tidak berapa jauh dari mercusuar ini terdapat bangkai kapal yang sudah puluhan tahun berada di bibir pantai Tanjung Kalian. Konon ceritanya bangkai kapal tersebut adalah bangkai kapal dari Korps Perawat Angkatan Darat Australia yang dikandaskan tentara Jepang pada Perang Dunia II. Mercusuar Tanjung Kalian merupakan saksi bisu pembantaian massal tentara Jepang terhadap 22 perawat dari Australia tanggal 16 Februari 1942. Dalam peristiwa tersebut hanya satu yang selamat, yakni suster Lt Vivian Bullwinkel. Bullwinkel telah pingsan ketika ia sampai di pantai, lalu ia bersembunyi selama 10 hari hingga akhirnya tertangkap dan dipenjarakan. Bullwinkel selamat dari perang dan menjadi saksi serta memberikan bukti tentang pembunuhan besar-besaran di pengadilan kejahatan perang di Tokyo pada tahun 1947.
Ditahun yang sama ada kapal yang mengangkut layanan personil Australia yang terluka dan 64 perawat dari Rumah Sakit Umum 2/13th Australia. Kapal itu ditembak dan ditenggelamkan oleh Jepang. Dua orang perawat terbunuh pasca pengeboman oleh Jepang, 9 terbawa ombak dan tidak ditemukan dan sisanya terdampar di pantai.
Monumen Perang Dunia II |
Tak jauh dari mercusuar tersebut terdapat sebuah Monumen Perang Dunia Ke-II yang dibangun sekitar tahun 1993. Monumen tersebut untuk mengenang peristiwa pengeboman kapal yang di bom dan dikandaskan Jepang di Tanjung Kalian. Banyaknya korban dari peristiwa tersebut bisa dilihat dari monumen ini. Dengan berdirinya monumen ini kita bisa mengenang kembali peristiwa dan tragedi tersebut serta bisa menjadi wisata sejarah di sekitar Pantai Tanjung Kalian.
Setelah lelah menaiki tangga mercusuar serta berkeliling Pantai Tanjung Kalian, Anda bisa menikmati beragam kuliner khas daerah Muntok. Di sekitar Pantai Tanjung Kalian banyak pedagang yang menjajakan makanan khas Kota Muntok. Ada otak-otak yang bisa Anda rasakan sendiri sensasi memanggangnya. Ada juga kue-kue khas Muntok yang rasanya sangat enak dan masih asli.
Fauzan Rishadi
19:16
New Google SEO
Bandung, IndonesiaTanjung Kalian Muntok dan Sejarahnya
Posted by Bangka Belitung Negeri Serumpun Sebalai on Friday 22 February 2013
Durian namlung |
Laporan Wartawan Bangka Pos Nurhayati
Bangka bisa jadi surga bagi para pengemar durian. Tidak perlu jauh-jauh ke luar daerah, banyak durian unggul yang bisa diburu di Bangka salah satunya adalah Namlung yang dibudidayakan oleh Atung warga Lingkungan Lubuk Kelik Kelurahan Parit Padang Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka.
Petani dari Koptan Lubuk Kelik Permai ini memiliki kebun durian Namlung kelas wahid. Bahkan durian miliknya sudah dinobatkan oleh Majalah Trubus sebagai durian paling enak dan mahal.
Durian ini juga sudah mendapat Sertifikat 53 dari Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian yang ditetapkan sebagai durian unggulan nasional.
Sekilas bentuk durian ini kurang menarik karena tidak proporsional, dari tangkai buah bentuk durian agak gepeng baru bulat ke bawah.
Namun ketika dibuka nampak isi durian yang tebal, dengan warna kuning pucat mengundang selera. Rasa durian Namlung ini sangat enak karena berlemak dengan rasa manis yang sedikit rasa pahit. Bahkan bijinya yang kecil sehingga pantas digelar si Raja Durian Bangka.
Tidak salah jika durian milik Atung ini menjadi incaran para penggila durian, kendati harganya mahal tetapi sebanding dengan kenikmatan yang terasa di mulut.
"Durian Durian Namblung saya jual Rp 50.000/kg untuk buah yang masih utuh. Biasanya beratnya sekitar 2 kg atau lebih," ungkap Atung didampingi Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Bangka Pan Budi Marwoto, Kahumas Pemkab Bangka Zakki Kazonli, Camat Sungailiat Rozali, Lurah Parit Padang Darwin, Petani Koptan Lubuk Kelik serta Penyuluh Pertanian Kabupaten Bangk kepada Bangkapos.com, Jumat (1/2/2013) saat jumpa pers Pemkab Bangka di kebun miliknya.
Diakui Atung, budidaya durian ini sudah dimulainya sejak delapan tahun lalu. Bibit durian Namlung ini dia dapatkan dari temannya, tetapi saat itu ia kurang percaya bibit durian ini varietas unggul.
"Biasanya kalau tahun kemarin nggak ada bijinya. Kalau tahun ini ada bijinya. Menurut informasi yang saya tahu, ada bijinya ini berarti penyerbukannya sempurna," kata Atung.
Di kebun miliknya ini untuk durian Namlung ini tidak banyak hanya sekitar 20 pohon. Selain Namlung ia juga menanam durian bangkok.
Fauzan Rishadi
23:59
New Google SEO
Bandung, Indonesia