Home » » Sejarah PT. Timah Bangka Belitung

Sejarah PT. Timah Bangka Belitung

Posted by Bangka Belitung Negeri Serumpun Sebalai on Monday, 11 June 2012

Sebagai masyarakat Bangka Belitung kita pasti mengenal yang namanya PT. Timah. PT. Timah berperan sangat penting dalam pembangunan daerah di Kepulauan Bangka Belitung. PT. Timah sendiri adalah perusahaan tambang milik negara (BUMN) yang diwariskan sejak zaman penjajahan Belanda. Peran PT. Timah untuk turut membantu pembangunan di Bangka Belitung sangatlah aktif. Di mulai dari penerimaan karyawan yang di prioritaskan putra-putri daerah Bangka Belitung sampai ke reklamasi pasca penambangan baik itu oleh PT. Timah sendiri maupun dari Tambang Inkonvensional (TI) oleh masyarakat setempat. Namun tidak banyak orang yang mengetahui sejarah dari PT. Timah itu sendiri, termasuk juga masyarakat Bangka Belitung yang masih banyak yang belum tahu mengenai sejarah dari PT. Timah ini.

Pada Masa Kolonial Belanda, PT. Timah Tbk dulunya ada 3 nama perusahaan Belanda yang berbeda-beda yaitu :
1. Bangka Tin Winning Bedrijft (BTW)
2. Gemeenschaappelijke Mijnbouw Maatschaappij Billiton (GMB)
3. Singkep TIN Exploitatie Maatschappij (SISTEM)

Dan kemudian pada tahun 1953 – 1958, Ketiga perusahaan Belanda tersebut dilebur menjadi tiga perusahaan Negara terpisah yaitu:
1. BTW menjadi PN Tambang Timah Bangka
2. GMB menjadi PN Tambang Timah Belitung
3. SITEM menjadi PN Tambang Timah Singkep

Setelah melewati tahap tersebut, pada tahun 1961 dibentuklah Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara Tambang-tambang Timah (BPU PN Tambang Timah) untuk mengkoordinasikan ketiga perusahaan tersebut.

Pada tahun 1968, Ketiga perusahaan Negara dan BPU tersebut dilebur kembali menjadi Perusahaan Negara (PN) Tambang Timah.

Ketika tahun 1976, PN Tambang Timah diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama PT Tambang Timah (Persero) yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.

Setelah mencapai tahun 1991 – 1995 PT Tambang Timah (Persero) merestrukturisasi perusahaan yang antara lain adalah relokasi kantor pusat dari Jakarta ke Pangkalpinang, pelepasan aset yang tidak berkaitan dengan usaha pokok perusahaan & melakukan ekspor perdana logam timah dengan kadar timbel yang rendah dengan merek Bangka Low Lead ke Jepang.

Barulah pada tahun 1995 , PT Tambang Timah (Persero) melakukan penawaran saham umum perdana dan sejak saat itu 35 % saham perusahaan dimiliki oleh publik dan 65 % sahamnya masih dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.

Pada tahun 1998, PT Tambang Timah (Persero) Tbk merubah anggaran dasar perseroan dan berubah menjadi PT Timah (Persero) Tbk dan juga melakukan diversifikasi usaha dengan membentuk sejumlah anak perusahaan yaitu PT Tambang Timah, PT Timah Industri, PT Timah Investasi Mineral, PT Timah Eksplomin, PT Dok & Perkapalan Air Kantung (DAK), dan Indometal London Ltd.

Kemudian pada tahun 2003, Kerjasama Operasi (KSO) antara PT Timah & PT Sarana Karya (SAKA) dalam pengolahan aspal di Pulau Buton.

Di tahun 2006, Anak perusahaan PT Timah Tbk, PT Timah Industri mendivestasikan 275.000 sahamnya di Plimsoll Corporation, Pte, Ltd, Singapore kepada Sky Alliance Global Holding, Ltd. Penghentian pencatatan (listing cancellation) atas Global Depositary Receipts (GDR) di London Stock Exchange (LSE) dan sejak itu saham perseroan hanya tercatat di Bursa Efek di Indonesia.

Kemudian pada tahun 2008, PT Timah (Persero) Tbk meresmikan tanur 9 & perluasan pabrik Electrolytic Refining (ER) yang merupakan proses metamorphosis dr perkembangan industry dan perkembangan timah dunia yang cukup drastis dari tahun 2003 – 2004.

Barulah pada tahun 2009, tepatnya pada tanggal 17 Januari 2009, Peletakan batu pertama pembangunan pabrik Tin Chemical sebagai salah satu usaha Perseroan dalam pengembangan produk hilir.

Dan sekarang pada tahun 2012, tepatnya tanggal 1 Februari 2012 terbentuklah INATIN dimana PT. Timah dan Anak perusahaan yang menjadi anggotanya.

Thanks for reading & sharing Bangka Belitung Negeri Serumpun Sebalai

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Provinsi Kep. Bangka Belitung