Home » , , » Cheng Beng adat warga Tionghoa di Bangka

Cheng Beng adat warga Tionghoa di Bangka

Posted by Bangka Belitung Negeri Serumpun Sebalai on Monday 7 April 2014

Salah satu Tradisi penting yang ada pada masyarakat etnis Tiong Hoa selain Imlek adalah Cheng Beng atau dalam bahasa Mandarin disebut QingMing. Bahkan sebagian orang lebih mengistimewakan tradisi ini. Cheng Beng merupakan tradisi ziarah ke makam leluhur yang dilakukan setiap tahun dan dimulai dari tanggal 25 Maret sampai tanggal 5 April. Biasanya, para etnis Tionghoa yang pergi merantau jauh dari kampung halaman pun akan pulang untuk melaksanakan ziarah Cheng Bheng ini.Tradisi ini sudah dilaksanakan sejak jaman dinasti Tang. Pada jaman itu, hari cheng beng ditetapkan sebagai hari libur sekaligus hari wajib bagi para pejabat untuk menghormati para leluhur yang telah meninggal dan mengimplementasikannya dengan membersihkan kuburan para leluhur, sembahyang dan lain-lain. 

Di dinasti Tang, implementasi hari cheng beng hampir sama dengan kegiatan sekarang, misalnya seperti membakar uang-uangan, menggantung lembaran kertas pada pohon Liu, sembayang danmembersihkan kuburan. Yang hilang adalah menggantung lembaran kertas, yang sebagai gantinya lembaran kertas itu ditaruh di atas kuburan. Bagi masyarakat Tiong Hoa, ziarah ini dianggap sebagai upacara sangat resmi. Mereka datang dari jauh – dari seberang lautan. Ada yang datang dari Hongkong – Singapura – Malaysia buat ber- Cheng Beng di tanah kelahirannya untuk sembahyang Cheng Beng di pekuburan para leluhur dan orang tuanya.Sejumlah warga keturunan Tionghoa membersihkan makam leluhurnya sebelum melakukan ritual sembahyang pada perayaan tradisi Cheng Beng di Perkuburan Sentosa Cina Pangkalpinang.

Dari pantauan koresponden bkgi sejumlah keturunan tionghoa yang hadir tidak hanya dari komunitas yang ada di Pangkalpinang. Tapi dating dari laur pulau bahkan luar negeri (Singapore,Hongkong, Taiwan). Mereka sengaja pulang kampung ke Bangka untuk ritual tradisi sembahyang kubur dengan membersihkan makam merupakan rangkaian ritual tradisi Ceng Beng yang puncak perayaannya akan dilaksanakan pada 5 April tahun masehi. Memang tradisi ini khusus di Bangka Belitung masih merupakan tradisi yang kuat dipertahankan dari generasi ke generasi.

Ritual Ceng Beng atau sembahyang kubur merupakan upacara perwujudan dari sikap masyarakat Tionghoa yang sangat mencintai dan menghormati leluhurnya, seluruh keluarga baik yang ada di Pangkalpinang atau di perantauan berupaya untuk pulang dan melaksanakan ritual. Kegiatan Ritual dimulai dengan membersihkan kuburan atau pendem biasanya dilakukan 10 hari sebelum pelaksanaan Ceng Beng. Puncak kegiatan dilaksanakan pada tiap tanggal 5 April kalender Masehi. Kegiatan dilaksanakan sejak dini hari hingga terbit fajar dengan melakukan sembahyang dan meletakkan sesajian berupa aneka buah buahan (sam kuo), ayam atau babi (sam sang), arak, aneka kue, dan makanan Vegetarian (cai choi), uang kertas (kim cin) dan membakar garu (hio), suasana di pekuburan khususnya di pekuburan Sentausa pada saat itu sangat semarak dengan Lampion dan beraroma hio yang menyengat hidung serta diiringi dengan alunan musik Belaz Band atau Tanjidor.

Thanks for reading & sharing Bangka Belitung Negeri Serumpun Sebalai

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Provinsi Kep. Bangka Belitung