Pesona yang dimiliki hutan lindung pelawan yang terdapat di Desa Namang Kecamatan Namang, saat ini benar-benar menyita perhatian semua pihak, baik dari kalangan instansi di lingkungan Provinsi Babel dan pusat, maupun dari kalangan instansi swasta yang juga ingin turut serta mengembangkan berbagai potensi alam yang dimiliki satu-satunya hutan di Babel yang telah go Nasional tersebut.
Pada Kamis (21/6) kemarin pun, beberapa tamu dari kementerian dan instansi swasta pun langsung mendatangi hutan tersebut, guna melihat langsung potensi apa saja yang masih bisa dikembangkan lebih lanjut. Seperti diketahui bersama, saat ini hutan pelawan Namang memang sudah terkenal dengan madu pelawan dan jamur pelawan yang telah dikenal oleh berbagai pihak, baik di daerah maupun di pusat. Hal inipun seakan seperti berkah bagi desa yang memiliki seribu lebih jiwa tersebut.
"Pada dasarnya, kami sama sekali tidak pernah keberatan untuk kerjasama yang akan dijalin berbagai pihak. Justru hal ini sangat menguntungkan desa kami, karena memang saat ini kami baru mengembangkan madu dan jamur yang merupakan ciri khas hasil hutan non kayu dari hutan pelawan tersebut. Namun, kalau ternyata ada potensi lain yang bisa digarap, tentunya mengapa tidak?? Selama itu berdampak baik bagi masyarakat kami dan hutan itu sendiri," ujarnya, Jum'at (22/6).
Disampaikan Zaiwan, kedatangan Dirjen Pemberdayaan Masyarakat dari Kementerian Pariwisata tersebut guna bermaksud untuk melihat langsung potensi hutan pelawan Namang. Karena Kementerian Pariwisata berkeinginan untuk mengembangkan hutan pelawan Namang menjadi wisata alam berskala internasional seperti yang ada saat ini di Kuala Lumpur Malaysia. Menurut Dirjen itu sendiri, dikatakan Zaiwan hutan pelawan Namang saat ini merupakan satu-satunya hutan lindung di wilayah Sumatera yang memiliki potensi alam yang sangat baik, sehingga sangat mungkin untuk bisa dikembangkan seprti yang ada di Malaysia tersebut.
"Menurut penuturan Pak Dirjen kepada kita seperti itu. Ya mudah-mudahan hal ini akan segera terwujud dalam waktu dekat ini," harapnya.
Sedangkan untuk kedatangan berbagai instansi swasta tersebut, diungkapkan Zaiwan hal itu terkait dengan rencana kerjasama untuk membantu pengembangan kawasan wisata hutan pelawan tersebut. Pihak-pihak, seperti dari Garuda, Bank Sumsel Babel dan Bela Wisata sebelumnya memang telah melakukan peninjauan dan peninjauan yang dilakukan pada Kamis kemarin merupakan untuk yang kedua kalinya.
"Maksud kedatangan instansi swasta ke lokasi hutan pelawan tersebut untuk meninjau atau men-survey langsung potensi-potensi apa saja yang bisa dikembangkan di hutan pelawan Namang sebagai paket wisata alam. Hal ini merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap lingkungan sekitar. Direncanakan akan kembali datang bersama dengan Pak Bupati Bateng sekitar satu atau dua pekan kedepan," terangnya.
Fauzan Rishadi
10:54
New Google SEO
Bandung, IndonesiaHutan Pelawan, Kini Dilirik Berbagai Pihak Untuk Dikembangkan
Posted by Bangka Belitung Negeri Serumpun Sebalai on Saturday 23 June 2012
Kecamatan | Nama Objek Wisata | Jarak Dari IbuKota Kecamatan |
Manggar | Pantai Burung Mandi | 18km |
Pantai Serdang | 2,5km | |
Pantai Nyiur Melambai | 2,3 | |
Pantai Keramat | 2km | |
Pantai BukitBatu | 18 km | |
Pulau Memperak(Kepulauan Memperang) | 18,5 km | |
Bukit Malang Lepau | Perjalanan Laut | |
Kelapa Kampit | Pantai Tajung Batu Pulas | 25 km |
Pantai Sengaran | 8 km | |
Pantai Pesairan | 16 km | |
Pantai Selindang | 7km | |
Pulau Pekandis | 1 jam Perjalanan Laut | |
Gunung Ki Karak | 2km | |
Air Panas Buding | 10km | |
Pulau Keran | 1Jam Perjalanan Laut | |
Gantung | Danau Maninjau | 4km |
Pantai Mudong | 7km | |
Pantai Gusong Cina | 15km | |
Danau Merantik | 4km | |
Pemandian Alam Tiong | 20km | |
Sirkuit Pulau Dapor(area Motor Cross) | 2km | |
Gunung Selumar | 4km | |
Air Terjun Simpang Tiga | 10km | |
Dendang | Pantai Pangkalan Limau | 18km |
Pantai Pulau Punai | 20km | |
Pantai Lalang Permai | 7km | |
Pantai Batu Belida | 35km | |
Pantai Batu Lalang | 39km | |
Batu Buyong | 37km | |
Air Terjun Marsila | 31km | |
Kepulauan Air Masin | 2 jam Perjalanan Laut | |
Pantai Pulau Pandan | 22km |
Daftar Objek Wisata Alam di Belitung Timur
Posted by Bangka Belitung Negeri Serumpun Sebalai on Wednesday 20 June 2012
Setiap tahun di adakan tradisi Sembahyang Kubur (Ceng Beng atau Qing Ming), seluruh keluarga yang ada di perantauan pulang dan sembahyang dan memberikan penghormatan terhadap leluhur. Puncak pelaksanaan Ceng Beng dilaksanakan pad tiap tanggal 5 April.
Fauzan Rishadi
13:32
New Google SEO
Bandung, IndonesiaKomplek Perkuburan Cina Sentosa, Ada satu makam Islam
Posted by Bangka Belitung Negeri Serumpun Sebalai on Tuesday 19 June 2012
Masyarakat desa Air Menduyung ternyata masih memegang teguh adat istiadat nenek moyang. Salah satunya yaitu ritual Ceriaek atau Mucak Kampong yang dilaksanakan setahun sekali. Ritual itu dilaksanakan setelah selesai panen padi. Bisaanya, ritual dilaksanakan pada Maret. Acara ini diikuti oleh semua warga Air Menduyung. Acara ini dipimpin oleh ketua adat atau disebut juga Batin Laut atau Dukun laut. Dukun laut dibantu oleh Bebayue atau pembantu Batin Laut dalam melaksanakan ritual tersebut.
Tiga hari sebelum hari H, dilakukan pemungutan beras ke rumah-rumah warga atau penduduk oleh para Bebayue yang disebut muffu. Selain beras para Bebayue juga mengumpulkan ayam dan telur untuk keperluan ritual tersebut. Sehari sebelum hari H, pada pukul 14.00 WIB para Bebayue berangkat ke pondok, sebuah tempat yang sudah disiapkan sebelumnya. Kira- kira 100 meter dari rimbaek Tanjung Tadah. Pada malam hari, dimulailah memaksak nasi Bajid atau nasi setahun sekali. Nasi ini berasal dari beras yang dikumpulkan dari warga.
Setelah nasi masak, maka dilanjutkan dengan pemotongan ayam. Bagian ayam seperti kaki dan kepala ditaruh di atas daun keladi lalu dibuang ke hutan. Sedangkan badan ayam diikat pada sebatang kayu yang sudah disiapkan. Nasi yang sudah masak di taruh juga di atas daun keladi kira-kira sebanyak 5 sendok. Lalu kedua bahan tersebut ditaruh dihutan. Hal ini bertujuan Antu Rabaek, Antu Raben serta nenek moyang terdahulu tidak mengganggu. Dengan prosesi ini juga merupakan sebagai berita bahwa acara ritual telah dimulai.
Pagi, pada pukul 8.00 WIB, Batin Laut dan masyarakat berangkat ketempat pelaksanaan ritual.Tempat ritual di objek wisata Tanjung Tadah. Jarak ke tempat ritual dari desa Air Menduyung kira kira 2,5 km dan perjalanan ini melewati hutan rimba yang masih alami. Selain itu perjalanan menuju tempat ritual bisa ditempuh melalui jalur laut. Selama dalam perjalanan, rombongan tidak boleh terlalu berisik dan tidak boleh menunjuk apapun dengan telunjuk tangan. Setelah sampai di tempat ritual,para Bebayue membersihkan tempat ritual. Selanjutnya rombongan masyarakat harus bersalaman dengan Batin Laut sebelum acara dimulai. Tepat pukul 12.00 ritual dimulai dipimpin oleh Batin Laut.
Ritual dipimpin oleh Batin Laut dengan pembacaan doa, lalu para Bebayue menyiapkan ketan darat yang berwarna merah dan putih. Diatasnya ditaruh telur ayam lalu ditaruh diatas angger atau kayu yang dibelah lalu diikat dengan akar. Jumlah angger 3 buah dan setelah itu Bebayue menyalakan lilin(yang terbuat dari sarang madu,kusus untuk ritual). Angger tersebut diletakan menghadap laut,darat dan tengah.
Lalu Batin Laut menghadap gua kecil di dekat bebatuan,menghidupkan dupa dan berdoa sambil tangannya masuk ke dalam gua tersebut. Gua tersebut berada ditengah- tengah bebatuan. Konon, gua tersebut merupakan alat komunikasi dengan para leluhur. Hanya Batin Laut yang bisa berkomunikasi dengan para leluhur tersebut. Setelah doa selesai dilaksanakan,rombongan boleh memasukan tangan kedalam gua tersebut sambil berdoa sesuai keinginan masing-masing.
Untuk masyarakat yang tidak bisa mengikuti ritual ke Tanjung Tadah,mulai pukul 11.00 sampai 13.00 tidak boleh meninggalkan rumah untuk pergi melaut,berkebun atau aktivitas apaun.Kalau pantangan ini dilanggar maka bisa berakibat fatal.
Ada warga yang tidak menuruti pantangan tersebut. Warga tersebut pergi ke hutan untuk menebang kayu. Tak lama kemudian ada kabar bahwa kayu yang ditebang warga tersebut menimpa tubuh penebang hingga tewas. Contoh lainnya yaitu warga berjalan di waktu yang tidak diperbolehkan dan tiba-tiba warga tersebut hilang dibawa jin. Akhirnya dengan bantuan dukun laut, orang tersebut ditemukan tetapi dalam keadaan bisu sampai sekarang.
Setelah acara di Tanjung Tadah selesai, maka rombongan pulang ke rumah Batin Laut untuk melaksanakan doa bersama atau dikenal dengan baca dua. Baca dua dipimpin oleh ketua atau guru ngaji. Setelah itu rombongan menyatap hidangan yg telah disediakan,dari seluruh hasil panen darat atau laut yang dikumpulkan beberapa hari sebelum acara dimulai.
Acara untuk malam hari dipimpin oleh Dukun darat. Siang hari pada waktu acara di Tanjung Tadah, Bebayue dukun darat dan masyarakat yang ingin membantu membuat dua buah perahu dari kulit kayu serta dari dahan rumbia, serta orang-orangan yang menyertai manusia sebanyak sembilan buah (9 roh halus yang diyakini masyarakat Air Menduyung) kain putih, benang yang dipasang setelah perahu selesai ini bagian perahu depan.
Untuk perahu belakang bentuknya lebih kecil dari perahu didepan. Ditempat membawa makanan yang dibuat dari sagu atau tepung beras(diletakan di dalam perahu sebagai uang dan makanan yang dikirim ke mahluk kayangan).
Sekira jam 5 sore rombongan menuju balai desa bukit terak terus setelah jam 7 malam rombongan kembali ke balai. Para Bebayue meletakan daun bakau dan daun medang,kapur sirih dan daun dambar, setelah itu Bebayue menancapkan sebatang pohon mentangor yang ukuran sebesar telunjuk orang dewasa didepan balai, kemudian mulai meniupkan lilin merah di perahu.
Batin Darat membaca mantra atau salam. Setelah itu para Bebayue mengangkat perahu dibawa ke pengkal batin di belakang SD 4 Simpang Teritip (SD Bukit Terak) pada saat perahu dibawa, seorang Bebayue jalan dahulu untuk memotong sebatang pohon yang ditancapkan tadi. Setelah sampai di pengkal batin, perahu diletakan diatas kayu yang telah disiapkan sebanyak delapan batang setelah itu Bebayue meniup api pedupa .
Selanjutnya Batin Darat memulai membakar kemenyan. Tujuannya agar Batin Darat dapat berbicara langsung dengan para mahluk-mahluk halus dari 4 penjuru angin untuk dipulangkan ke tempatnya masing-masing. Setelah itu para rombongan kembali ke balai untuk melaksanakan pengobatan masal secara tradisional untuk menyembuhkan segala macam penyakit dengan pinang dan daun bonglay. Selain untuk pengobatan, pinang dan bonglay,dedaunan serta kapur sirih juga dibawa pulang untuk pemulan padi dan menjaga rumah dari segala macam gangguan mahluk halus.***
Oleh : Kelompok ST 7 Air Menduyung KKN Angkatan V Universitas Bangka Belitung
DPLl: Hj Rullyanti Susi Wardhani,Msi
Fauzan Rishadi
13:10
New Google SEO
Bandung, IndonesiaRitual Ceriaek atau Mucak Kampong Air Menduyung
Posted by Bangka Belitung Negeri Serumpun Sebalai on Saturday 16 June 2012
Selain memiliki banyak pantai yang menwan dan eksotis baik di Bangka maupun Belitung, Provinsi ini juga tak kalah menarik dalam aspek kebudayaan. Banyak lokal wisdom yang dapat dilestarikan untuk menunjang aspek pariwisata di Provinsi Bangka Belitung ini. Salah satunya adalah lewat tarian Tradisonal yaitu tarian mutik sahang.
Tari mutik sahang adalah suatu tarian yang menggambarkan tentang keadaan rakyat bangka belitung ketika panen sahang. Provinsi ini selain terkenal dengan Timahnya, sahang atau yang kita kenal dengan lada juga mendunia. tetapi sayangnya pemerintah belum bisa mengoptimalkan hasil alam ini menjadi sektor yang menguntungkan, karena harga lada saat ini sangat anjlok di bangka belitung. kembali ke tarian ini, Tarian mutik sahang ini jika kita artikan kedalam bahasa Indonesia artinya tarian memetik lada atau panen lada. tarian ini menggambarkan kondisi masyarakat Bangka Belitung yang sedang bersuka cita karena bulan panen sahang/lada telah tiba. Masyarakat berbondong-bondong pergi ke kebun untuk memanen lada yang telah mereka tanam. didalam tarian ini menggambarkan kecerian dan suka cita masyarakat babel ketika mutik sahang.
Fauzan Rishadi
12:36
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Kue Rintak bangka adalah kue tradisional Bangka. Kue jadul tapi masih enak di lidah. Kue Rentak atau lebih dikenal dengan nama Kue Sagu adalah penganan khas Pulau Bangka yang banyak dijumpai di toko-toko makanan daerah di Pulau Bangka.
Terbuat dari sagu, gula dan sebagainya memang klop disajikan dengan secangkir kopi atau susu. Kue Rentak tidak hanya disukai orang tua namun anak-anak dan remaja. Pada saat lebaran, Kue Rentak merupakan kue yang selalu ada di setiap rumah masyarakat dan selalu habis terakhir pada saat lebaran. Kue ini mudah sekali dibuat sehingga hampir semua masyarakat Pulau Bangka mampu membuatnya.
kue rintak Sangat cocok dikonsumsi sebagai cemilan. Kue ini pada umumnya dihidangkan kepada para tamu, kerabat, keluarga, dll pada susana perayaan lebaran, tahun baru, selamatan, dan event lainnya.
Bahan pembuatan kue rintak bangka:
3 kg tepung sagu
1 kg tepung terigu
6 btr telur
3 btr kelapa ukuran besar (ambil santannya)
3 keping gula aren
1 kg gula pasir
2 bks vanili
Cara :
Kepala diparut dan diambil santannya, kemudian dimasak bersama dengan gula aren, diaduk-aduk terus diatas api hingga mengental. Angkat adonan dan tiriskan/saring. Agar kotoran dari gula aren terbuang. Adonan diaduk hingga dingin.
Kemudian kocok telur utuh, campurkan ke dalam adonan gula tadi.
Sagu dan terigu disangrai hingga masak, tujuannya agar kue yang dihasilkan merekah dan mengembang dengan sempurna.
Untuk mencetak adonan, jangan dicampur langsung sekaligus dengan bahan kering (sagu + terigu) tapi dimasukkan bersedikit demi sedikit.
Caranya ambil sebagian adonan gula + telur campurkan sagu + terigu, aduk rata lalu pipihkan adonan di atas wadah, olesi bagian atasnya dengan minyak kelapa agar mudah dicetak. siap dipanggang.
Fauzan Rishadi
16:47
New Google SEO
Bandung, IndonesiaKue Rintak, Kuenya Orang Bangka
Posted by Bangka Belitung Negeri Serumpun Sebalai on Friday 15 June 2012
Timah merupakan sumber daya alam utama pulau Bangka Belitung sejak lama. Besarnya kandungan biji timah di daerah ini merupakan yang terbesar dari beberapa daerah lain di Indonesia. Bahkan untuk di dunia, produksi timah asal Indonesia sangat mempengaruhi harga pasar dunia.
Proses peleburan merupakan proses melebur bijih timah menjadi logam Timah. Untuk mendapatkan logam timah dengan kualitas yang lebih tinggi, maka harus dilakukan proses pemurnian terlebih dahulu dengan menggunakan suatu alat pemurnian yang disebut crystallizer.
Fauzan Rishadi 21:45 New Google SEO Bandung, Indonesia
Didalam sejarah penambangan timah, telah banyak mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Proses penambangan timah pun kian efektif dan efesien berkat kemajuan teknologi pertambangan. Sejak dulu telah tercatat berbagai teknik penambangan timah yang terjadi di Bangka Belitung.
Proses penambangan timah terdiri dari beberapa tahapan yang dilakukan secara menyeluruh, hal ini oleh PT. TIMAH di sebut dengan Penambangan Timah Terpadu.
1. EKSPLORASI (exploration)
Eksplorasi merupakan kegiatan kajian dan analisa sistematis guna mengetahui seberapa besar cadangan biji timah yang terkandung. Didalam operasional kegiatan eksplorasi melibatkan beberapa komponen seperti surveyor (pemetaan awal), sumur bor/small bore ( mengambil sample timah dengan teknik bor tanah), lab analisis, hingga pemetaan akhir geologis (geological map).
Proses eksplorasi sangat menentukan berjalannya suatu proses penambangan timah. Karena dari tahap inilah muncul DATA PETA GEOLOGIS secara lengkap sebagai panduan utama dalam kebijakan penambangan timah. Sehingga proses selanjutnya dapat ditempuh dengan berbagai analisa operasional yang baik, termasuk rencana anggaran dan sebagainya.
2. OPERASIONAL PENAMBANGAN ( mining )
Didalam proses penambangan timah dikenal 2 jenis penambangan yang dikenal di Bangka Belitung.
a. Penambangan Lepas Pantai
Pada kegiatan penambangan lepas pantai, perusahaan mengoperasikan armada kapal keruk untuk operasi produksi di daerah lepas pantai (off shore). Armada kapal keruk mempunyai kapasitas mangkok (bucket) mulai dari ukuran 7 cuft sampai dengan 24 cuft.
Kapal keruk dapat beroperasi mulai dari kedalaman 15 meter sampai 50 meter di bawah permukaan laut dan mampu menggali lebih dari 3,5 juta meter kubik material setiap bulan. Setiap kapal keruk dioperasikan oleh karyawan yang berjumlah lebih dari 100 karyawan yang waktu bekerjanya terbagi atas 3 kelompok dalam 24 jam sepanjang tahun.
Hasil produksi bijih timah dari kapal keruk diproses di instalasi pencucian untuk mendapatkan kadar minimal 30% Sn dan diangkut dengan kapal tongkang untuk dibawa ke Pusat Pengolahan Bijih Timah (PPBT) untuk dipisahkan dari mineral ikutan lainnya selain bijih timah dan ditingkatkan kadarnya hingga mencapai persyaratan peleburan yaitu minimal 70-72% Sn.
b. Penambangan Darat
Penambangan darat dilakukan di wilayah daratan pulau Bangka Belitung, tentunya system operasional yang digunakan tidaklah sama seperti pada wilayah lepas pantai.
Proses penambangan timah alluvial menggunakan pompa semprot (gravel pump).Setiap kontraktor atau mitra usaha melakukan kegiatan penambangan berdasarkan perencanaan yang diberikan oleh perusahaan dengan memberikan peta cadangan yang telah dilakukan pemboran untuk mengetahui kekayaan dari cadangan tersebut dan mengarahkan agar sesuai dengan pedoman atau prosedur pengelolaan lingkungan hidup dan keselamatan kerja di lapangan. Hasil produksi dari mitra usaha dibeli oleh perusahaan sesuai harga yang telah disepakati dalam Surat Perjanjian Kerja Sama.
Pada daerah tertentu, penambangan timah darat menghasilkan wilayah sungai besar yang disebut dengan kolong/danau. Kolong/danau itulah merupakan inti utama cara kerja penambangan darat, karena pola kerja penambangan darat sangat tergantung pada pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air dalam jumlah besar. Sehingga bila kita lihat dari udara, penambangan timah darat selalu menimbulkan genangan ari dalam jumlah besar seperti danau dan tampak berlobang-lobang besar.
Produksi penambangan darat yang berada di wilayah Kuasa Pertambangan (KP) perusahaan dilaksanakan oleh kontraktor swasta yang merupakan mitra usaha dibawah kendali perusahaan. Hampir 80% dari total produksi perusahaan berasal dari penambangan di darat mulai dari Tambang Skala Kecil berkapasitas 20 m3/jam sampai dengan Tambang Besar berkapasitas 100 m3/jam.
Produksi penambangan timah menghasilkan bijih pasir timah dengan kadar tertentu.
3. PENGOLAHAN (smelting)
Untuk meningkatkan kadar bijih timah atau konsentrat yang berkadar rendah, bijih timah tersebut diproses di Pusat Pencucian Bijih Timah (Washing Plant). Melalui proses tersebut bijih timah dapat ditingkatkan kadar (grade) Sn-nya dari 20 – 30% Sn menjadi 72 % Sn untuk memenuhi persyaratan peleburan. Proses peningkatan kadar bijih timah yang berasal dari penambangan di laut maupun di darat diperlukan untuk mendapatkan produk akhir berupa logam timah berkualitas dengan kadar Sn yang tinggi dengan kandungan pengotor (impurities) yang rendah.
4. PELEBURAN (refining)
Produk yang dihasilkan berupa logam timah dalam bentuk balok atau batangan dengan skala berat antara 16 kg sampai dengan 26 kg per batang. Produk yang dihasilkan juga dapat dibentuk sesuai permintaan pelanggan (customize) dan mempunyai merek dagang yang terdaftar di London Metal Exchange (LME).
5. DISTRIBUSI DAN PEMASARAN (marketing)
Kegiatan pemasaran mencakup kegiatan penjualan dan pendistribusian logam timah.Pendistribusian logam timah hampir 95% dilaksanakan untuk memenuhi pasar di luar negeri atau ekspor dan sebesar 5% untuk memenuhi pasar domestik. Negara tujuan ekspor logam Timah antara lain adalah wilayah Asia Pasifik yang meliputi Jepang, Korea, Taiwan, Cina dan Singapura, wilayah Eropa meliputi Inggris, Belanda, Perancis, Spanyol dan Italia serta Amerika dan Kanada.
Pendistribusian dilaksanakan melalui pelabuhan di Singapura untuk ekspor sedangkan untuk domestik dilaksanakan secara langsung dan melalui gudang di Jakarta. Tipe pembeli logam timah dapat dikelompokkan atas pengguna langsung (end user) seperti pabrik atau industri solder serta industri pelat timah serta pedagang besar (trader).
Produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang telah diterima oleh pasar internasional dan terdaftar dalam pasar bursa logam di London (London Metal Exchange). Kualitas setiap produk yang dihasilkan oleh perusahaan dijamin dengan sertifikat produk (weight and analysis certificate) yang berstandar internasional dan berpedoman kepada standar produk yang ditetapkan oleh London Metal Exchange (LME) sehingga dapat diperdagangkan sebagai komoditi di pasar bursa logam.
Jenis-jenis produk yang diproduksi oleh PT Tambang Timah dibedakan atas kualitas dan bentuknya.
A. Berdasarkan kualitas produk dapat dibedakan atas:
- Banka Tin (kadar Sn 99.9%)
- Mentok Tin (kadar Sn 99,85%)
- Banka Low Lead (Banka LL) terdiri atas Banka LL100ppm, Banka LL50ppm, Banka LL40ppm, Banka LL80ppm, Banka LL200ppm
- Tin Alloy, dalam bentuk babbit (kadar Sn 80-88 %) dan Pewter (kadar Sn 91-95 %)
- Tin Solder, produk solder (info lebih lanjut dapat dilihat di situs resmi PT.TIMAH.)
B. Berdasarkan bentuk dapat dibedakan atas:
- Banka Small Ingot
- Banka Tin Shot
- Banka Pyramid
- Banka Anoda
Contoh gambar produk produksi PT Tambang Timah:
Banka Tin |
Mentok Tin |
Banka Low Lead |
Tin Alloy |
Tin Solder |
Fauzan Rishadi 21:45 New Google SEO Bandung, Indonesia
Proses Penambangan dan Produksi Timah
Posted by Bangka Belitung Negeri Serumpun Sebalai on Monday 11 June 2012
Sebagai masyarakat Bangka Belitung kita pasti mengenal yang namanya PT. Timah. PT. Timah berperan sangat penting dalam pembangunan daerah di Kepulauan Bangka Belitung. PT. Timah sendiri adalah perusahaan tambang milik negara (BUMN) yang diwariskan sejak zaman penjajahan Belanda. Peran PT. Timah untuk turut membantu pembangunan di Bangka Belitung sangatlah aktif. Di mulai dari penerimaan karyawan yang di prioritaskan putra-putri daerah Bangka Belitung sampai ke reklamasi pasca penambangan baik itu oleh PT. Timah sendiri maupun dari Tambang Inkonvensional (TI) oleh masyarakat setempat. Namun tidak banyak orang yang mengetahui sejarah dari PT. Timah itu sendiri, termasuk juga masyarakat Bangka Belitung yang masih banyak yang belum tahu mengenai sejarah dari PT. Timah ini.
1. Bangka Tin Winning Bedrijft (BTW)
2. Gemeenschaappelijke Mijnbouw Maatschaappij Billiton (GMB)
3. Singkep TIN Exploitatie Maatschappij (SISTEM)
Dan kemudian pada tahun 1953 – 1958, Ketiga perusahaan Belanda tersebut dilebur menjadi tiga perusahaan Negara terpisah yaitu:
1. BTW menjadi PN Tambang Timah Bangka
2. GMB menjadi PN Tambang Timah Belitung
3. SITEM menjadi PN Tambang Timah Singkep
Setelah melewati tahap tersebut, pada tahun 1961 dibentuklah Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara Tambang-tambang Timah (BPU PN Tambang Timah) untuk mengkoordinasikan ketiga perusahaan tersebut.
Pada tahun 1968, Ketiga perusahaan Negara dan BPU tersebut dilebur kembali menjadi Perusahaan Negara (PN) Tambang Timah.
Ketika tahun 1976, PN Tambang Timah diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama PT Tambang Timah (Persero) yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.
Setelah mencapai tahun 1991 – 1995 PT Tambang Timah (Persero) merestrukturisasi perusahaan yang antara lain adalah relokasi kantor pusat dari Jakarta ke Pangkalpinang, pelepasan aset yang tidak berkaitan dengan usaha pokok perusahaan & melakukan ekspor perdana logam timah dengan kadar timbel yang rendah dengan merek Bangka Low Lead ke Jepang.
Barulah pada tahun 1995 , PT Tambang Timah (Persero) melakukan penawaran saham umum perdana dan sejak saat itu 35 % saham perusahaan dimiliki oleh publik dan 65 % sahamnya masih dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.
Pada tahun 1998, PT Tambang Timah (Persero) Tbk merubah anggaran dasar perseroan dan berubah menjadi PT Timah (Persero) Tbk dan juga melakukan diversifikasi usaha dengan membentuk sejumlah anak perusahaan yaitu PT Tambang Timah, PT Timah Industri, PT Timah Investasi Mineral, PT Timah Eksplomin, PT Dok & Perkapalan Air Kantung (DAK), dan Indometal London Ltd.
Kemudian pada tahun 2003, Kerjasama Operasi (KSO) antara PT Timah & PT Sarana Karya (SAKA) dalam pengolahan aspal di Pulau Buton.
Di tahun 2006, Anak perusahaan PT Timah Tbk, PT Timah Industri mendivestasikan 275.000 sahamnya di Plimsoll Corporation, Pte, Ltd, Singapore kepada Sky Alliance Global Holding, Ltd. Penghentian pencatatan (listing cancellation) atas Global Depositary Receipts (GDR) di London Stock Exchange (LSE) dan sejak itu saham perseroan hanya tercatat di Bursa Efek di Indonesia.
Kemudian pada tahun 2008, PT Timah (Persero) Tbk meresmikan tanur 9 & perluasan pabrik Electrolytic Refining (ER) yang merupakan proses metamorphosis dr perkembangan industry dan perkembangan timah dunia yang cukup drastis dari tahun 2003 – 2004.
Barulah pada tahun 2009, tepatnya pada tanggal 17 Januari 2009, Peletakan batu pertama pembangunan pabrik Tin Chemical sebagai salah satu usaha Perseroan dalam pengembangan produk hilir.
Dan sekarang pada tahun 2012, tepatnya tanggal 1 Februari 2012 terbentuklah INATIN dimana PT. Timah dan Anak perusahaan yang menjadi anggotanya.
Fauzan Rishadi
21:20
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Tempat ini berada di Desa Perlang, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, ± 7 km dari Kota Koba. Tempat ini masih alami, suasana alam yang natural memang senantiasa memanjakan mata dan jiwa kita yang terkadang lelah dalam menjalani pekerjaan.
Dalam suatu kesempatan, ketika jalan-jalan ke tempat Wisata Air Terjun di Pulau Bangka, tepatnya berada di bawah kaki bukit Pading di dusun Sadap desa Perlang Kec. Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah.
Jalan menuju lokasi memang agak terpencil dan memakan waktu kurang lebih 30 s/d 40 menit dari Desa Perlang menuju kaki bukit Pading, yang memanjang puluhan kilometer.
Tekstur jalan yang masih alami, belum beraspal dan pemandangan hutan diselingi bekas areal penambangan Timah menjadikan perjalanan tidak menjemukan.
Disepanjang perjalanan, mata kita akan senantiasa dimanjakan pandangan bernuansa hijau dan menarik. Bahkan dibeberapa lokasi bekas areal penambangan, banyak terdapat kolong / danau-danau kecil dengan air yang jernih dan dalam.
Air Terjun sadap pada dasarnya merupakan air yang mengalir dari ketinggian kurang lebih 6-8 meter dengan alur air bebatuan. Adapun sumber air tersebut, konon katanya di puncak bukit terdapat danau besar yang terbentuk secara alami.
Dengan banyaknya bebatuan yang melingkupi kaki bukit tersebut, kian menjadikan kawasan Air Terjun itu semakin terasa menyejukkan. Apalagi air yang jernih sangat menumbuhkan minat untuk mandi. Dan untuk tempat bersantai juga banyak ditemukan batu-batu yang berukuran besar dan beragam bentuk.
Fauzan Rishadi
02:17
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Siapa yang tidak kenal martabak Bangka, makanan ini adalah makanan yang sangat terkenal baik di Bangka Belitung ataupun di luar. Martabak Bangka orang sering menamakannya. Tapi banyak istilah di Babel itu sendiri, ada yang memanggilnya Pendekok, Hok Lo Pan atau martabak. semuanya sama saja. ini resep dan cara membuat makanan ini.
- 4 sendok makan gist
- 1700 cc santan dari 2 kelapa tua
- 2 sendok teh garam dimasak bersama santan sampai panas suam-suam kuku
- 1 kg tepung terigu
- 6 butir telur ayam
- 60 gram soda kue
- 2 sendok teh vanili
- Margarin secukupnya
- 100 gram kacang sangrai ditumbuk kasar
- 100 gram coklat meses
- 1 kaleng susu kental manis
- Gula pasir untuk adonan dan taburan sesuai selera
Cara Membuat Resep Kue Maratabak Manis/Terang Bulan (Martabak Bangka Belitung) :
- Masukkan gist ke dalam campuran santan dan garam. Diamkan 15 menit sampai berbuih, sisihkan.
- Dalam sebuah mangkuk yang lain campurkan terigu dan telur dan aduk perlahan sambil tuangkan santan sedikit demi sedikit, sampai adonan licin, kemudian tambahkan gula pasir, soda kue dan vanilla.
- Panaskan loyang martabakbergaris tengah 20 cm yang sudah diolesi mentega.
- Tuang adonan setebal 1 cm, panggang diatas api dengan nyala sedang
- Setelah adonan berlubang, taburkan kacang tanah, meises, gula pasir dan susu, kental manis
- Lipat martabak, olesi luarnya dengan mentega, angkat dan hidangkan.
Resep Pendekok atau Hok Lo Pan atau Martabak :D
Posted by Bangka Belitung Negeri Serumpun Sebalai on Sunday 10 June 2012
Sejak lampau Sumur Dewa di manfaatkan oleh masyarakat Bakit sebagai tempat mencuci, mandi dan air minum. Sumur ini sudah ada sejak dahulu. Mulanya sumur ini timbul dipepasiran di bawah pepohonan pinggir pantai. Bakit berada di Kecamatan Jebus Kabupaten Bangka Barat. Menurut cerita sumur ini tak pernah mengalami kering walau musim kemarau berkepanjangan. Dan juga sumur ini tidak pernah meluap atau penuh walau musim hujan. Uniknya sumur ini juga walau terisi air laut rasa dan isi tetap tawar dan tidak kotor. Kedalamannya dari dulu hingga sekarang tetap +/- 30 cm.
Sumur Dewa disebut juga Sumur Kanjim artina 'tujuh dewa' atau juga disebut 'bintang tujuh'. Dewa tersebut sering menggunakan sumur ini pada waktu fajar dan sore hari. Sampai sekarang juga masih sering terdengar bunyi-bunyian orang mandi.
Suatu hari pernah juga pekerja bangunan asal Palembang tidur di rumah dekat sumur. Beliau tidak bisa tertidur pada malam harinya karena mendengar suara percikan air orang mandi. Namun lama kelamaan mereka tidak takut lagi karena sudah terbiasa mendengar bunyi tersebut. Jadi bila Masyarakat Tionghoa mengadakan Cap Gome / Pikcun seolah-olah di sumur tersebut ada perayaan, dengan bunyi-bunyian percikan air (di siang hari).
Sumur Dewa ini juga selalu di manfaatkan keturunan Tionghoa sebagai air mandi untuk mayat/menyirami mayat. Mereka tidak pernah mengambil air di sumur lain meskipun banyak sumur galian pribadi di rumah masing-masing. Jadi sampai sekarang masih membudaya bagi mereka. Waktu mengambil air mereka meletakkan uang logam dalam sumur yang menurut mereka sebagai pengganti atau beli air / tukar air. Tapi sekarang uang tersebut dimanfaatkan oleh anak-anak. Bila ada uang, maka uang tersebut diambil oleh anak-anak dan dibelanjakan. Namun mereka (China) tidak mempersoalkan yang penting tidak mengganggu juga sebagai hiburan bagi anak-anak.
Sumur ini juga sering di kunjungi masyarakat Tionghoa baik dari Bakit maupun dari luar sebagai tempat bersantai. Biasanya mereka membasuh muka di sana dan mereka memiliki kepercayaan bahwa air tersebut bisa menghilangkan stress.
Sampai sekarang sumur tersebut tetap dimanfaatkan seperti dahulu kala. Tapi sekarang sumur itu memiliki sedikit perubahan bangunan. Dulu hanya papan sekarang permanen. Dulu satu dan sekarang ada dua. Satu tetap dimanfaatkan Cina sebagai tempat untuk memandikan mayat dan yang satu lagi untuk melayu madi. Sumur yang asli berada di sebelah kiri. Keturunan Tionghoa mempunyai kepercayaan menghadap sumur dari bibir pantai. Sedangkan sebelah kanan dalam bangunan sebagai tempat pemandian masyarakat Melayu di daerah Bakit. Namun demikian perubahan tidak terlalu merubah bentuk aslinya.
Rencana ke depan, sumur tersebut akan di perbaiki kembali dan di buat dengan tidak merubah bentuk aslinya, karena ini merupakan legenda masyarakat Kecamatan Jebus umumnya Bangka Barat beserta masyarakatnya.
Disekitar Sumur Dewa juga terdapat sumur yang disebut Air Pak Amit (Muk Loy). Namun air sumur ini sudah kering. Menurut cerita Pak Amit mempunyai indera ke-enam. Air sumur ini berwarna merah hati yang sampai kini masih ada tersimpan dalam botol Pak Ajang. Dulu air itu berwarna bening kemudian menjadi merah hati, sekarang jadi merah muda terkadang juga bening. Konon cerita Pak Ajang air ini bisa jadi obat, bila ada yang sakit dan pegal-pegal cukup dioleskan mudah-mudahan bisa sembuh. Ada juga orang lain yang menyimpan air tersebut, sebagai bukti kalau ada yang mau membuktikannya.
Sayangnya sumur ini sudah kering karena menurut cerita, Pak Amit diminta memilih sayang anaknya atau air sumur itu tetap ada. Tapi Pak Amat jelas memilih anaknya daripada sumur tersebut.
jadi sekarang sumur itu masih ada disekitar Sumur Dewa dalam keadaan kering. Dan Sumur Dewa tetap dimanfaatkan masyarakat setempat dan juga masyarakat Tionghoa di luar Bakik. Sumur ini berlokasi di bibir pantai Bakit di sekitar rumah penduduk.
Fauzan Rishadi
01:48
New Google SEO
Bandung, IndonesiaSumur Dewa, Jebus Bangka Barat
Posted by Bangka Belitung Negeri Serumpun Sebalai on Saturday 9 June 2012
danau sekar biru |
Bumi Sejiran Setason Bangka Barat dengan legendanya penuh misteri dihiasi pernik budaya yang unik beragam serta ditunjang oleh pesona alam indah nan menawan.Sebuah desa di daerah Parit Tiga Jebus berjarak 75 Km dari Ibukota Kabupaten Bangka Barat terdapat sebuah kejadian alam yang menajubkan bernama "Danau Sekar Biru".
Sekar Biru berasal dari danau yang berwarna biru. Danau tersebut terjadi karena Tambang Timah UPTB. Danau tersebut ternata agak unik karena airnya berwarna biru lain daripada danau yang lain yang berada di sekitar tempat tersebut tapi bila diambil airnya menjadi warnanya bening. Danau tersebut selalu dijaga oleh masyarakat setempat supaya tidak tercemar terutama Kades Sekar Biru Ibu Roslena.
Dulu sekitar tahun 1992 sekitar danau ini dijadikan bumi perkemahan se-Kabupaten Bangka. Tahun 1992 diadakan perkemahan akhir tahun Prata dan PW se-Kabupaten Bangka. Dari danau inilah mengambil nama desa sekitar danau menjadi Desa Sekar Biru.
Danau ini berada di sekitar Taman Salim Perumnas Desa Sekar Biru Kecamatan Jebus Kabupaten Bangka Barat. Beberapa tahun terakhir sekitar danau ini diadakan perlombaan diantaranya Motorcross. Tempat ini memang sangat indah dan menarik dijadikan tempat wisata. Namun danau ini berwarna biru, jadi agak aneh tapi bukan karena legenda apa-apa, hanya peristiwa alam, mungkin pantulan sinar matahari ke dasar kolong yang berdinding tanah kaolin (tanah liat galian timah). Namun walau bagaimana Sekar Biru amat menarik dijadikan objek wisata Bangka Barat.
Selamat berkunjung menikmati keajaiban alam di Parit III Jebus Bangka Barat.
Fauzan Rishadi
01:35
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Pakaian adat pengantin Kota Pangkalpinang untuk perempuan adalah baju kurung merah yang biasanya terbuat dari bahan sutra atau beludru yang jaman dulu disebut baju Seting dan kain yang dipakai adalah kain bersusur atau kain lasem atau disebut juga kain cual yang merupakan kain tenun asli dari Mentok. Pada kepalanya memakai mahkota yang dinamakan “Paksian”. Bagi mempelai laki-laki memakai “Sorban” atau disebut “Sungkon”.
Baju pengantin perempuan menurut keterangan orang tua-tua berasal dari negeri Cina, konon menurut cerita ada saudagar dari Arab yang datang ke negeri Cina untuk berdagang sambil menyiarkan agama Islam dan jatuh cinta dengan seorang gadis Cina kemudian melangsungkan perkawinan dengan gadis Cina tersebut, pada perkawinan inilah mereka memakai pakaian adat masing-masing. Selanjutnya karena banyaknya orang-orang Cina dan Arab yang datang merantau ke pulau Bangka terutama ke Kota Mentok yang merupakan pusat pemerintahan pada waktu itu diantaranya ada yang melakukan perkawinan maka banyaklah penduduk pulau Bangka yang meniru pakaian tersebut. Pakaian pengantin tersebut pada akhirnya kita sebut dengan nama “Paksian”. Pakaian tersebut terdiri dari :
1. Pakaian Pengantin Perempuan
Pakaian pengantin perempuan adalah baju kurung dengan bahan beludru merah yang dilengkapi dengan teratai atau penutup dada serta menggunakan kain cual yaitu kain tenun asli Bangka yang berasal dari Mentok, dengan hiasan kepala yang biasa kita sebut Paksian dan dilengkapi dengan asesoris :
Kembang cempaka
Kembang goyang
Daun bambu
Kuntum cempaka
Sepit udang
Pagar tenggalung
Sari bulan
Tutup sanggul atau kembang hong
Kalung
Anting panjang
Gelang
Pending untuk pinggang
Baju pengantin perempuan ditambah dengan hiasan payet atau manik-manik dan dilengkapi dengan hiasan Ronce Melati untuk keindahan dan keharuman alami (bukan keharusan).
2. Pakaian Pengantin Laki-Laki
Adapun untuk pakaian pengantin laki-laki terdiri dari :
Jubah panjang sebatas betis
Selempang yang dipakai pada bahu sebelah kanan
Celana
Penutup kepala seperti sorban (sungkon)
Pending
Selop / Sendal Arab
Pakaian pengantin laki-laki ini berwarna merah dan biasanya dari bahan beludru dengan hiasan manik-manik dan sama dengan pengantin perempuan dilengkapi dengan Ronce Melati untuk keindahan dan keharuman alami (bukan keharusan).
Guci Tempat Air Wafaq |
Kumandang azan terdengar di pagi pukul 9 lewat, tidak biasanya dan janggal. Lepas dari itu suasana sempat hening sejenak, perlahan-lahan tetua itu beranjak menuju guci berhias daun kelapa. Ia lalu merapalkan semacam mantera. Tak berapa lama, piring kecil beraksara arab itu dimasukan ke dalam guci berisi air.
Sejumlah panitia kemudian membagikan ketupat lepas kepada tamu udangan. Doa-doa tolak bala mulai dipanjatkan. Pada akhir doa, di hitungan ketiga kata amin. Serentak ujung daun ketupat itu ditarik bersama-sama. Satu ketupat lepas untuk dua orang.
Acara tak berhenti disitu, beramai kemudian orang mendatangi guci meminta airnya. Itulah air wafaq. Sebuah air yang dipercaya bisa menghalau bala. Ada yang membawa gelas, bekas botol minuman untuk menyimpan airnya.
Kemudian mereka menuju ruangan disamping masjid, dimana dulang berisi ketupat dan lauk pauknya telah dihidangkan. Ritual diakhiri dengan makan bersama.
Ritual ini diadakan pada hari Rabu terakhir di bulan Shafar. Bulan ini dipercayai oleh masyarakat Melayu pesisir bahwa Allah SWT menurunkan 320.000 bala kepada umat manusia. Dan ritual itu adalah medium memohon ampun dan bermunajat agar dijauhkan dari bala.
Masyarakat menyebutnya Rebo Kasan. Berasal dari kata “Rebo Kasat”yang berarti Rabu terakhir di bulan Shafar. Kumandang azan, pencelupan air wafaq, pelepasan ketupat lepas serta meminumnya adalah puncak ritual dari Rebo Kasan itu sendiri.
Salah satu masyarakat melayu yang masih menjalankan tradisi ini adalah masyarakat desa Air Anyir di Kecamatan Merawang Bangka. Merupakan tradisi yang telah berusia ratusan tahun. Sejak abad ke-16, nenek moyang mereka sudah menjalankan ritual ini.
Pada masa itu, nenek moyang mereka biasanya melaksanakan shalat sunnah empat raka’at dengan membaca satu kali al Fatihah, Al Kautsar sebanyak 17 kali, Al Ikhlas sebanyal lima kali, Al Falaq dan An Nas satu kali pada tiap-tiap raka’at nya,
Kemudian dua helai daun kelapa yang dicabut dari ketupat itu dihanyutkan ke laut. Suatu symbol bahwa bencana telah dibuang ke laut. Pada masa itu ritual dilakukan di Pantai Batu Karang Mas (sekitar 1 km dari Desa Air Anyer).
Meskipun kini ritual di laksanakan di depan masjid namun nuansa magisnya masih terasa. Sebuah bentuk kearifan lokal tersendiri. Pada hari itu, masyarakat desa membuat beragam makanan untuk dihadirkan kepada tamu undangan.
Adat Nganggung dilaksanakan secara beramai ramai. Masyarakat luar pun boleh bertandang ke Air Anyer untuk bersama-sama merasakan keramahan dan rasa berbagi antar sesama.
Kemudian, perayaan tradisi ini dilanjutkan dengan menikmati suasana pantai Air Anyer yang berpasir putih. Menanjak siang hari, pengunjung yang datang ke Air Anyir semakin bertambah banyak. Diantaranya ada yang hendak menemui saudara, keluarga, teman bahkan bagi mereka yang tiada kenal siapapun boleh berkunjung dan menikmati hidangan. (aksansanjaya)
pembacaan doa-doa |
menaruh piring kedalam guci |
piring bertuliskan mantra rebo kasan |
ketupat lepas rebo kasan |
Air Wafaq Tolak Bala, Ritual Adat Rebo Kasan Bangka Belitung
Posted by Bangka Belitung Negeri Serumpun Sebalai on Wednesday 6 June 2012
mandi belimau |
Mandi Belimau adalah salah satu adat istiadat Budaya Bangka di Kec. Merawang, Bangka Induk, Pulau Bangka Belitung yang diadakan menjelang Bulan Ramadhan. Pelaksaan Mandi Belimau ini bertujuan untuk membersihkan diri menjelang Bulan Ramadhan, Perayaan upacara Mandi Belimau dilakukan 1 (satu) minggu sebelum puasa bulan Ramadhan
Upacara diawali dengan kegiatan Napak Tilas yaitu melakukan ziarah dan tabur bunga di makam Depati Bunter, Desa Kimak yang ditempuh dengan menggunakan perahu motor untuk menyeberang sungai. Setelah melakukan ziarah semua orang yang ikut kegiatan ini pulang kembali dan menuju Dusun Limbung Desa Jada Bahrin untuk melakukan ritual Mandi Belimau tersebut.
zonabangka.com |
Masyarakat yang ingin dimandikan sebelumnya dianjurkan terlebih dahulu
berdoa apa saja untuk kebaikan mereka. Selain itu banyak masyarakat yang juga membawa pulang air yang digunakan pada ritual Mandi Belimau ini karena mereka meyakini bahwa air ini mempunyai khasiat tertentu.
Ritual adat Mandi Belimau ini adalah simbol-simbol tradisi yang baik untuk perenungan dan pensucian diri baik lahir maupun batin. Diharapkan simbol-simbol Mandi Belimau ini dapat membekas bagi masyarakat untuk kehidupan selanjutnya dan bukan hanya prosesi saja.
Fauzan Rishadi
17:51
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Keindahan Gunung Maras Bangka - ini terletak di Desa Rambang Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka sekitar 70 km dari kota Sungailiat atau 33 km dari kota Belinyu, membutuhkan waktu 3 jam dari pangkal pinang. Gunung ini merupakan salah satu aset wisata bangka yang cukup menarik untuk dikunjungi, terutama oleh para penggemar lintas alam seperti hiking, berkemah dan mendaki gunung. Alamnya indah, pepohonan hutan yang cukup lebat menambah daya tarik sendiri.
Ditambah dengan adanya mitos tentang buluh perindu, yang konon katanya buluh perindu ini adalah suara nyanyian yang berasal dari gesekan buluh (bambu)yang sangat merdu, siapa yang mendengar akan terpesona dan lupa pulang. Tapi suara itu tidak semua orang bisa mendengarnya. Nyerempet mistik memang. Tidak percaya ? datang dan buktikan.
Namun sejauh ini konsep pengembangan wisata alam Gunung Maras ini dapat dipadukan dengan keberadaan objek wisata lainnya. Diantaranya, Jembatan Perimping, Sungai Layang, Pulau Nanas, dan Kampung Gedo, sehingga wisata bangka ” wisata alam gunung maras ini ” memberi kesan dan pengembangan fasilitas objek wisata itu, telah dilakukan pembangunan jalan menuju titik awal pendakian gunung maras sehingga dapat diakses dengan mobil dan bus pariwisata.
Fauzan Rishadi
08:46
New Google SEO
Bandung, IndonesiaKlenteng Kong Fuk Miau |
Kelenteng Kong Fuk Miau Unik, anda mau tahu kenapa? Jika anda singgah di terminal lama bus Kota Muntok, Objek wisata relijius kota Muntok sudah menanti anda. Hijaunya atap Masjid Jami Muntok serta dominasi merah Klenteng Kong Fuk Miau, serasa memancing minat anda untuk singgah.
Bicara tentang Klenteng yang terletak diujung barat pulau timah ini, rasanya seperti mewakili sejumlah kelenteng nyang berdiri dari ujung ke ujung pulau Bangka. Penambangan timah di kepulauan Bangka Belitung nyang memperkerjakan Imigran China pemeluk Kong Fu Tse sebagai kuli tambang, telah membangun juga kelenteng sebagai tempat ibadah mereka.
Kelenteng Kong Fuk Miau berdiri pada tahun 1800-an M, tepatnya 1820 saat Dinasti Ching. Nama klenteng itu sendiri diambil dari wilayah para pendiri nyang berasal dari Cina Daratan. Kong Fuk berasal dari kata Kwang Tung dan Fuk Kian (nama wilayah di Cina) nyang disingkat jadi Kong Fuk. sedangkan Miau artinya adalah Rumah Dewa.
Sedikit unik Kong Fuk Miau adalah mempunyai bedug. Juga terdapat lonceng nyang umumnya dipunyai gereja. Design kelenteng ini merupakan padu gaya BelaCin (Belanda dan Cina). Dan dari dua kali renovasi setelah 170 tahun berdiri yaitu pada tahun 1980 dan pada tahun 1996, Bangunan dan pilar serta lantai Kelenteng Kong Fuk Miau Muntok ini masih asli.
Keseharian ritual Kelenteng Kong Fuk Miau terbilang unik. Ritual unik Kelenteng Kong Fuk Miau itu adalah penjaga kelenteng memukul bedug setiap jam 5 pagi sebanyak 36 pagi. Dan pada saat nyang sama, lonceng juga dibunyikan sebanyak 5 kali. Pemukulan bedug dan pembunyian lonceng ini diulang lagi pada sore harinya dan juga pada jam 5. Jika pada hari biasa waktu ritual ini hanya dilakukan pada waktu pagi dan sore, Khusus pada perayaan Imlek, tanggal 1 dan 15, ritual unik Kelenteng Kong Fuk Miau tersebut dilakukan 3 kali sehari.
Keberadaan Masjid Jamik Muntok serta tegaknya Klenteng Kong Fuk Miau sebagai bangunan nyang disucikan nyang berdampingan, menggambarkan bersandingnya suku dan agama di pulau Bangka. Kedua bangunan itu menjadi sejarah simbol toleransi masyarakat Bumi Serumpun Sebalai.
Pelesir ke Kelenteng Kong Fuk Miau Muntok hari ini meninggalkan nilai tersendiri. Nilai kerukunan hidup berdampingan tanpa membedakan suku dan agama.
Fauzan Rishadi
08:30
New Google SEO
Bandung, Indonesia